Psikologi Sekolah

Senin, 18 April 2011

Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak.

Kenapa sekolah bisa menjadi sumber stres pada anak?

Di sekolah, guru adalah pengganti orangtua bagi anak. Selain itu, tujuan pendidikan sesungguhnya adalah membentuk anak menjadi pribadi yang antara lain cerdas secara intelektual dan emosional. Kenyataannya, guru dan aturan sekolah seringkali menjadi sumber stres anak. Inilah contoh dan solusinya:
  • Terlalu banyak PR
Solusi: PR banyak tidak akan menimbulkan stres jika ada jadwal rutin untuk mengerjakannya. Orangtua harus membantu anak mengatur prioritas jadwal rutinnya di rumah. Lakukan kerjasama dengan pihak sekolah, diskusikan dengan guru bagaimana menciptakan PR dalam bentuk lain yang dapat dilakukan sambil bermain.
  • Ulangan/tes
Solusi: Seperti halnya PR, mengulang pelajaran di rumah sebaiknya dilakukan setiap hari. Dengan begitu, kapan pun ulangan diadakan, anak sudah siap. Namun, kalau soal tes memang dirasa sulit atau diluar kemampuan anak di tingkat yang sama, ayah ibu bersama orangtua yang lain bisa membicarakan ini dengan guru.
  • Dihukum/dipermalukan guru
Solusi: Bicaralah dengan pihak sekolah mengenai perasaan anak akibat dihukum atau dipermalukan guru di hadapan teman-temannya. Sebaiknya memang guru memberikan teguran lisan secara individual kepada anak yang melakukan kekeliruan. Ini penting supaya anak tetap merasa berharga kendati ia baru melakukan kesalahan.
Guru diperbolehkan memberikan sanksi sesuai aturan, tetapi guru tak boleh mengolok-olok anak didiknya. Olok-olok akan membuat anak merasa terhina tanpa dapat mengimbanginya, karena yang melakukan adalah pihak yang memiliki otoritas atas dirinya.
  • Harus tampil di depan kelas
Solusi: Jadikan acara presentasi ide dan hasil pekerjaan, juga mengerjakan soal di papan tulis, sebagai bagian dari kegiatan belajar. Sikap guru yang kooperatif, penuh penghargaan, dan ramah sangat membantu memupuk rasa percaya diri anak. Di rumah, orangtua bisa mengajak anak bermain peran yang mengharuskannya tampil di muka. Libatkan penghuni rumah lain sebagai pendengar.
  • Sekolah pagi
Solusi: Ciri-ciri anak yang mengalami stres karena harus bangun pagi antara lain mengeluh sakit di pagi hari, rewel, mengamuk, dan mogok sekolah. Atasi dengan memajukan jadwal tidurnya. Bangunkan anak secara bertahap dengan musik, cerita lucu atau suara binatang yang mampu menarik perhatiannya untuk bangun.

Ingatkan si kecil pada hal-hal menyenangkan yang akan dihadapi di hari itu, apakah teman-temannya, gurunya, atau bekal sekolahnya yang enak.
Peran psikolog sekolah: 

Seorang psikolog sekolah adalah  profesional utama yang terpercaya. tujuannya adalah penerapan prinsip-prinsip belajar ilmiah dan perilaku untuk memperbaiki sekolah terkait masalah dan untuk memfasilitasi pembelajaran dan pengembangan anak-anak di sekolah-sekolah umum Untuk mencapai tujuan ini  psikolog sekolah menyediakan jasa untuk anak-anak, guru, orang tua, lembaga masyarakat, dan sistem sekolah itu sendiri.
 

Apa saja kompetensi yang perlu dimiliki psikolog sekolah ?
 
- Managemen Kelas. memulai tahun ajaran baru, membuat struktur lingkungan belajar yang efektif, dan menagani situasi krisis. ini perlu ditetapkan oleh guru.
- Komunikasi dan Konsultasi Antar Pribadi. guru yang kurang efektif berkomunikasi dengan siswa, dengan siswa, degan orang tua. psikolog seharusnya tahu banyak tentang perkembangan dan penerapan ketrampilan interpersonal
- Ketrampilan Dasar Akademik dan Kehidupan.
- Ketrampilan Afektif/Sosial. Menjadi fasilitator dalam mengembangkan program instruksional untuk siswa dan melakukan pelatihan keterampilan-keterampilan afektif dan sosial.
- Struktur dan Organisasi Kelas. struktur kerja sama mencapai tujuan, pengajaran, perencanaan, dan penggunaan ruang,fasilitas, dan sarana.
- Pengembangan dan perencanaan sistem. mengembangkan sistem pengukuran yang efektif, sistem pengembangan staf, pengguanaan teknologi dalam pengajaran, dan pendekatan formal dan informal.
- Pengembangan Ketrampilan Staf.
- Perbedaan Individual dalam perkembangan dan belajar. membantu pemahaman personalia sekolah mengenai perbedaan individual.
- Hubungan Sekolah dengan Masyarakat.
- Pengajaran. Proses belajar mengajar secar efektif. membantu guru menambah intensitas belajar siswa, memotivasi, dan meningkatkan cara mengajar.
- Isu Etika dan Hukum
- Pengukuran dan Evaluasi.
- Perhatian Mengenai Budaya yang berbeda-beda.
- Penelitian

 
Daftar Pustaka:

Sukadji,S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah.Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas
http://www.caspsurveys.org/new/pdfs/school_psych_gen_ed.pdf 

0 komentar:

Posting Komentar

Senin, 18 April 2011

Psikologi Sekolah

Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak.

Kenapa sekolah bisa menjadi sumber stres pada anak?

Di sekolah, guru adalah pengganti orangtua bagi anak. Selain itu, tujuan pendidikan sesungguhnya adalah membentuk anak menjadi pribadi yang antara lain cerdas secara intelektual dan emosional. Kenyataannya, guru dan aturan sekolah seringkali menjadi sumber stres anak. Inilah contoh dan solusinya:
  • Terlalu banyak PR
Solusi: PR banyak tidak akan menimbulkan stres jika ada jadwal rutin untuk mengerjakannya. Orangtua harus membantu anak mengatur prioritas jadwal rutinnya di rumah. Lakukan kerjasama dengan pihak sekolah, diskusikan dengan guru bagaimana menciptakan PR dalam bentuk lain yang dapat dilakukan sambil bermain.
  • Ulangan/tes
Solusi: Seperti halnya PR, mengulang pelajaran di rumah sebaiknya dilakukan setiap hari. Dengan begitu, kapan pun ulangan diadakan, anak sudah siap. Namun, kalau soal tes memang dirasa sulit atau diluar kemampuan anak di tingkat yang sama, ayah ibu bersama orangtua yang lain bisa membicarakan ini dengan guru.
  • Dihukum/dipermalukan guru
Solusi: Bicaralah dengan pihak sekolah mengenai perasaan anak akibat dihukum atau dipermalukan guru di hadapan teman-temannya. Sebaiknya memang guru memberikan teguran lisan secara individual kepada anak yang melakukan kekeliruan. Ini penting supaya anak tetap merasa berharga kendati ia baru melakukan kesalahan.
Guru diperbolehkan memberikan sanksi sesuai aturan, tetapi guru tak boleh mengolok-olok anak didiknya. Olok-olok akan membuat anak merasa terhina tanpa dapat mengimbanginya, karena yang melakukan adalah pihak yang memiliki otoritas atas dirinya.
  • Harus tampil di depan kelas
Solusi: Jadikan acara presentasi ide dan hasil pekerjaan, juga mengerjakan soal di papan tulis, sebagai bagian dari kegiatan belajar. Sikap guru yang kooperatif, penuh penghargaan, dan ramah sangat membantu memupuk rasa percaya diri anak. Di rumah, orangtua bisa mengajak anak bermain peran yang mengharuskannya tampil di muka. Libatkan penghuni rumah lain sebagai pendengar.
  • Sekolah pagi
Solusi: Ciri-ciri anak yang mengalami stres karena harus bangun pagi antara lain mengeluh sakit di pagi hari, rewel, mengamuk, dan mogok sekolah. Atasi dengan memajukan jadwal tidurnya. Bangunkan anak secara bertahap dengan musik, cerita lucu atau suara binatang yang mampu menarik perhatiannya untuk bangun.

Ingatkan si kecil pada hal-hal menyenangkan yang akan dihadapi di hari itu, apakah teman-temannya, gurunya, atau bekal sekolahnya yang enak.
Peran psikolog sekolah: 

Seorang psikolog sekolah adalah  profesional utama yang terpercaya. tujuannya adalah penerapan prinsip-prinsip belajar ilmiah dan perilaku untuk memperbaiki sekolah terkait masalah dan untuk memfasilitasi pembelajaran dan pengembangan anak-anak di sekolah-sekolah umum Untuk mencapai tujuan ini  psikolog sekolah menyediakan jasa untuk anak-anak, guru, orang tua, lembaga masyarakat, dan sistem sekolah itu sendiri.
 

Apa saja kompetensi yang perlu dimiliki psikolog sekolah ?
 
- Managemen Kelas. memulai tahun ajaran baru, membuat struktur lingkungan belajar yang efektif, dan menagani situasi krisis. ini perlu ditetapkan oleh guru.
- Komunikasi dan Konsultasi Antar Pribadi. guru yang kurang efektif berkomunikasi dengan siswa, dengan siswa, degan orang tua. psikolog seharusnya tahu banyak tentang perkembangan dan penerapan ketrampilan interpersonal
- Ketrampilan Dasar Akademik dan Kehidupan.
- Ketrampilan Afektif/Sosial. Menjadi fasilitator dalam mengembangkan program instruksional untuk siswa dan melakukan pelatihan keterampilan-keterampilan afektif dan sosial.
- Struktur dan Organisasi Kelas. struktur kerja sama mencapai tujuan, pengajaran, perencanaan, dan penggunaan ruang,fasilitas, dan sarana.
- Pengembangan dan perencanaan sistem. mengembangkan sistem pengukuran yang efektif, sistem pengembangan staf, pengguanaan teknologi dalam pengajaran, dan pendekatan formal dan informal.
- Pengembangan Ketrampilan Staf.
- Perbedaan Individual dalam perkembangan dan belajar. membantu pemahaman personalia sekolah mengenai perbedaan individual.
- Hubungan Sekolah dengan Masyarakat.
- Pengajaran. Proses belajar mengajar secar efektif. membantu guru menambah intensitas belajar siswa, memotivasi, dan meningkatkan cara mengajar.
- Isu Etika dan Hukum
- Pengukuran dan Evaluasi.
- Perhatian Mengenai Budaya yang berbeda-beda.
- Penelitian

 
Daftar Pustaka:

Sukadji,S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah.Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas
http://www.caspsurveys.org/new/pdfs/school_psych_gen_ed.pdf 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar